Inilah Rumah Masa Depan Tanpa Terhubung Jaringan Listrik. Mau?

Harganya tidak jauh berbeda dengan sebuah rumah besar konvensional di kota-kota besar seperti Jakarta. Modernisme menuntut kita untuk mengek...

Harganya tidak jauh berbeda dengan sebuah rumah besar konvensional di kota-kota besar seperti Jakarta.

Modernisme menuntut kita untuk mengeksploitasi lebih banyak energi untuk memenuhi gaya hidup sehari-hari.

Namun, di sisi lain kita juga dituntut untuk lebih cerdas dalam memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan dapat diperbarui.

Karena itu, dalam beberapa tahun belakangan, mulai muncul gaya hidup "off-the-grid", gaya hidup minimalis yang berupaya untuk sesedikit mungkin menggunakan sumber daya energi yang tidak lestari dan memanfaatkan apa yang disediakan alam.

Nice Architects, sebuah perusahaan arsitektur asal Slowakia mengajukan konsep yang kini telah menjadi produk yang bisa dipesan saat ini juga rumah mungil yang membebaskan kita dari ketergantungan terhadap energi listrik.

Ecocapsule, nama rumah ini, berbentuk telur yang terdiri atas banyak ide luar biasa. Dengan dimensi panjang 4,6 meter dan lebar 2,4 meter, rumah ini cukup kecil untuk dipindah (atau ditarik menggunakan mobil derek). Hebatnya lagi, jika Anda memiliki mobil listrik (yang akan menjadi kebutuhan di masa depan), rumah ini bisa bertindak sebagai stasiun isi ulang daya listrik!

Rumah mungil ini memenuhi sendiri kebutuhan energi listriknya dengan memanfaatkan energi angin dan matahari, dan menyimpannya dalam baterai berkapasitas 9.744 watt jam (9,744 kwh). Ecocapsule menggunakan turbin berdaya 750 watt dan panel surya yang sangat efektif. Selama Anda tidak berada di daerah yang selalu gelap, kebutuhan energi Anda akan aman-aman saja.

Bagaimana dengan kebutuhan air? Tidak perlu risau. Ecocapsule sangat jenius dalam mengelola air, yakni dengan menggunakan sistem tadah hujan.

Dengan sistem itu, rumah-trailer ini bisa memiliki toilet, pancuran air panas, dan dapur mungil dengan air yang mengalir.

Tetapi, tentu saja, harganya juga sepadan, walau tidak jauh berbeda dengan sebuah rumah besar konvensional di kota-kota besar seperti Jakarta, kira-kira US$90.000 (sekitar Rp1,2 miliar). Mau?