Biarkan/Tiru Rhoma Irama Sebar Hoax, Hidayat Nur Wahid Harus Dipecat Dari MPR!
Awalnya saya ingin menulis tentang pidato Rhoma Irama dalam kampanye akbar Prabowo – Sandiaga di Sidoarjo. Di dalam pidatonya ini, Rhoma Irama dengan santainya menyebarkan hoax soal isi RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual). Ada 2 hal salah yang dilontarkan oleh Rhoma Irama, pertama soal isi RUU PKS, dan kedua soal Jokowi yang membuat RUU ini.
Ya karena topik tulisan ini hoax, sekalian saja ya saya infokan hoaks yang disebarkan oleh Rhoma Irama. “Sekarang ini di DPR ada RUU PKS yang artinya perlindungan terhadap kekerasan seksual. Mau tahu isinya? Selama suka sama suka, artinya laki-laki boleh berzina dengan perempuan. Selama suka sama suka bahkan laki-laki boleh kawin sama laki-laki. Bahkan perempuan boleh kawin sama perempuan. Ini LGBT, yang boleh dianut oleh beberapa negara di dunia. Kalau tidak setuju (RUU PKS) jangan pilih. Kalau setuju silahkan dipilih. Tapi itu tanggung jawab kepada Allah dan kepada bangsa Indonesia. Paham?” seru Rhoma Irama dalam orasinya Sumber. Edun ini mah! Sudah berumur, bergelar haji, tapi yang diomongin hoaks, dan memfitnah Jokowi. Dosa apa lagi yang belum saya sebut? Cukup ya.
Btw, RUU PKS ini diinisiasi oleh Komnas Perempuan, ya Pak Haji Rhoma! Yang menggodok adalah DPR RI, termasuk di dalamnya partai-partai pengusung Prabowo – Sandiaga. Situ punya partai politik tapi kok nggak paham gimana mekanisme penyusunan undang undang di lembaga legislatif? Kok daya pikirnya sama dengan emak-emak penyebar hoax sih? Ini saya kasih info yang benar tentang RUU PKS, langsung dari pernyataan Komnas Perempuan.
https://www.beritasatu.com/nasional/536958/lindungi-korban-kekerasan-seksual-ruu-pks-justru-dihantam-hoax
Nah, di dalam acara kampanye tempat Rhoma Irama berorasi ini juga turut hadir Hidayat Nur Wahid, Priyo Budi Santoso, Hinca Panjaitan, Zulkifli Hasan, Rachmawati Soekarnoputri. Dan mereka ini diam saja mendengar hoaks yang disebarkan oleh Rhoma Irama. Entah pura-pura nggak dengar atau memang sengaja menghalalkan hoaks demi kemenangan kubu mereka. Padahal Hidayat Nur Wahid (HNW) menyandang gelar Doktor dan Magister, petinggi partai di PKS dan juga punya jabatan sebagai Wakil Ketua MPR.
Sampai di sini, tiba-tiba saya membaca hal lain yang bikin rame media sosial. Yakni tersebarnya sebuah foto seseorang bertopi hitam yang mengenakan jaket pendukung capres 01, namun di topinya itu terpasang pin simbol palu arit alias PKI. Ternyata HNW turut menyebarkan hal ini lewat akun Twitter miliknya.
https://twitter.com/hnurwahid/status/1112622701191921664
Ini ada screenshotnya yang diunggah oleh seorang netizen @Syarif1713.

Sementara itu dari berbagai sumber, para netizen membuktikan bahwa itu adalah foto hasil editan, alias hoaks. Mereka pun beramai-ramai mengunggah foto bukti bahwa apa yang disebarkan oleh HNW adalah hoaks.

“Saudara @hnurwahid Anda sudah ikut menyebarkan Gambar & Berita Hoax.. @DivHumas_Polri @CCICPolri @aduankonten @bangzul_1988 @BiLLRaY_ #02SumberHoax #NwhTukangHoax,” tulis akun @AriestaricoRico, sambil mengunggah foto di bawah ini.

“Bodoh sama Jahat setipis helai benang dibelah tujuh... kalau pejabat negara LAKNATULLOH model nur wahid ini bener2 Jahat... ngaku paling beriman, tapi tukang fitnah... ingat tad, siksa Alloh sangat pedih... liat pixel forensik ini, gambar itu tempelan,” tulis akun @wanr1p, disertai foto di bawah ini.

HNW sendiri menyebarkan hoax ini dengan men-share sebuah artikel dari media abal-abal, news.mediamuslim.org. Artikel ini berjudul “Geger, Pria Berjaket 01 Pakai Topi Lambang PKI Hadir di Debat Capres”.
https://news.mediamuslim.org/2019/03/geger-pria-berjaket-01-pakai-topi.html
Seorang petinggi partai dengan latar pendidikan Doktor dan Magister, sekaligus seorang pejabat negara sebagai Wakil Ketua MPR, masak tidak bisa membedakan mana media mainstream dan mana yang abal-abal? Masak tidak memverifikasi dulu informasi yang dia terima sebelum menyebarkan ke media sosial? Masak diam saja mendengarkan seorang Rhoma Irama menyebarkan hoaks dalam orasinya? Bukanya dia koreksi eh malah ikutan menyebarkan hoaks juga. Edan!
Jadi, kalau dia diam saja mendengar orang menyebarkan hoaks dan malah ikutan menyebarkan hoaks, bisa jadi memang dia sengaja menyebarkan hoaks, kan? Buat apa? Ya buat apa lagi kalau bukan untuk kepentingan memenangkan capres junjungan eh yang diusung oleh partainya. Artinya, HNW sudah melupakan tugas dan jabatannya sebagai seorang Wakil Ketua MPR yang waktu dilantik disumpah dengan menggunakan Kitab Suci Al Quran.
Kalau HNW memang sengaja buta dan tuli terhadap penyebaran hoax, dan malah ikutan menyebarkan hoaks, maka bukan saja dia tidak layak menjadi pejabat negara ini. Dia juga menjilat ludahnya sendiri. Baru saja di hari Sabtu lalu (30/3), dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Jakarta, dia mengatakan pemilu jangan dijadikan ajang adu domba Sumber. Lah?? Dia sendiri menyebarkan hoaks yang tujuannya mengadu domba kan? Kalau saya punya kuasa manusia super, saya akan pecat HNW dari jabatan Wakil Ketua MPR hari ini juga! Tidak selayaknya jabatan mulia itu dipegang oleh seorang penyebar hoax! Demikian kura-kura, #JokowiLagi
(Sekian)