Semburan kebohongan dan dusta dari Dahnil memang tak ada bandingnya. Doktor tapi penyemprot dusta berlapis, bolak balik ngeles dan memoles kebenaran dan kepalsuan akhirnya terbongkar.
Semburan kebohongan dan dusta dari Dahnil memang tak ada bandingnya. Doktor tapi penyemprot dusta berlapis, bolak balik ngeles dan memoles kebenaran dan kepalsuan akhirnya terbongkar.
Sebelumnya dia mengaku Twitternya dibajak tapi ternyata kok bisa foto-foto privatnya naik vespa diunggah? Masih dengan tanpa rasa malu si Dahnil menyatakan bahwa akun twitetrnya sudah aktif dan dia bisa eksis lagi. Sayangnya eksisnya itu lebih banyak isinya memualkan dan menjijikkan.
Bermula dari reaksi Dahnil Simanjunak meyoal pernyataan Sekjen Muhammadiyah yaitu Pak Abdul Muti soal status Mustofa di Muhammadiyah yang dimuat oleh media nasional.
Jadilah Dahnil mengeluarkan cuitan Dahnil demi membela Mustofa, dengan mencantumkan screenshot dari pernyataan Pak Abdul Muti di media Detik.com, cuitannya berbunyi:
Pernyataan Mas Abdul Muti sy kira sangat tdk bijaksana,setahu saya mas Mustofa Nahra masih dan aktif sebagai Anggota Majelis Pustaka dan Informasi,dia banyak berkegiatan dan membantu serta mewakili kegiatan2 majelis sama halnya dg saya juga masih aktif sbg Wakil Ketua Majelis.
Jadi Dahnil seolah mementahkan ucapan Pak Abduk Muti sembari menunjukkan screenshot susunan pengurus Muhammadiyah dan ada nama Mustofa di situ. Soal status itulah yang dipertahankan dan diperjuangkan oleh Dahnil.
Memang kalau sesama pejuang dalam soal beginian salaing bahu-membahu dan saling menyokong. Dahnil menunjukkan bahwa Mustofa itu masih eksis dan kalau demikian sebenarnya makin menampar muka para pengurusnya karena melihat jejak digitalnya, tiada henti Mustofa berbuat ulah dengan ujarannya di media sosial khususnya Twitter.
Lalu Alissa Wahid ngetuit cuitan Dahnil A Simanjuntak itu dan memberikan pernyataan yang tajam, menohok dan membongkar habis kebohongan Dahnil.
@AlissaWahid : Apakah mas @Dahnilanzar tidak ingat bilang ke saya langsung, betapa kalian kerepotan dg ulah Tofa? Bahwa dia sebenarnya tidak benar2 aktif di Muh? Itu 1-2 minggu setelah Ibu Sinta Nuriyah disindir merangkak ke gereja oleh dia. Anda sampaikan di acara antikorupsi Pemuda Muh.
Mampus, ternyata Dahnil pernah ngomong secara langsung bahwa kubunya kerepotan dengan ujaran dan cuitan Mustofa. Saat itu si Dahnil masih waras kali ya. Tapi ternyata kewarasan Dahnil tak bertahan lama, lama-lama dia ditulari oleh Mustofa. Hasilnya akal berkarat, miris kan?
Jadi Dahnil sendiri mengakui dampak negatif ujaran Mustofa itu benar-benar merugikan pihak mereka. Kegaduhan yang ditimbulkan Mustofa itu nyata, tak bisa ditolerir dan ini yang diakuinya sendiri secara pribadi ke Mbak Alissa Wahid.
Persoalannya, kenapa tak ditindak dan diberi disiplin organisasi. Karena ketika Dahnil curhat soal Mustofa membuat kegaduhan maka Dahnil pasti paham sudah banyak cuitannya Tofa yang membuat masalah dan gaduh. Cuma selang 1-2 minggu loh saat Dahnil curhat repotnya Muhammadiyah akibat buah bibir dari Mustofa nyinggung Ibu Sinta Nuriah dengan cara yang tak elok..
Tapi Dahnil tak mau mengakuinya. Ini manusia yang sudah berkarat betul akibat kebanyakan percaya hoaks/
"Mbak Alissa, saya banyak berbeda dan tidak setuju dengan Mustofa, itu pasti. Tapi, menegasikan dia sebagai pengurus itu bagian lain, ada ketidakjujuran di situ. Dan dia pantas dibela bila ingin keadilan. Sama halnya, saya banyak berbeda dengan Anda, tapi menegasikan dan membenci bukan watak saya," kicau Danhil Anzar,
Lama-lama si Dahnil diam-diam menikmati keuntungan atau benefit dari ujaran yang sakit dan tak berfaedah sama sekali dari Mustofa. Makanya Mustofa diangkat sebagai bagian dari tim BPN.
Tugasnya itu mengeluarkan ujaran dan cuitan provokatif dan itu dijiwai oleh Mustofa. Mustofa dengan tiada henti memproduksi ujaran-ujaran yang kasar dan kontroversial dan merasa aman-aman saja.
Penangkapan atas Mustofa ini sebenarnya tak berarti apa-apalagi bagi Muhammadiya. Kehadiran Mustofa saat ini lebih banyak bicara demi dan untuk kepentingan Prabowo sebagai junjungannya.
Karena itu Dahnil yang punya jabatan penting di Gerindra tahu bahwa dukungan di medsos sangat diperlukan guna membantu pasukan medsosnya setelah ditinggal Buni Yani dan Nanik S. Deyang, .
Melihat skuat pemfitnah dan provokator di media sosial mulai berkurang secara drastis maka kubu Prabowo akan kehilangan banyak buzzer andalannya. Kubu Prabowo makin gigit jari karena Cyberpatrol Polisi terus giat mendeteksi semua vidoe yang masuk ke pulik. Yang lainnya sedang ngantri siap untuk diciduk.
COMMENTS