Pernyataan Prabowo saat konferensi pers dirumah duka pasca kunjungan belasungkawanya di Cikeas, akhirnya membuka mata hati SBY bahwa Prabowo bukanlah sosok seorang negarawan yang bijak tetapi tidak lebih dari seorang pecundang dan oportunis
Pernyataan Prabowo saat konferensi pers dirumah duka pasca kunjungan belasungkawanya di Cikeas, akhirnya membuka mata hati SBY bahwa Prabowo bukanlah sosok seorang negarawan yang bijak tetapi tidak lebih dari seorang pecundang dan oportunis, pernyataam Prabowo yang menyatakan pilihan politik almarhum Ibu Ani sangat menyinggung perasaan SBY dan memang tidak pada tempatnya, SBY sangat keberatan saat suasana dukacita yang mendalam itu Prabowo sempat -sempatnya bicara tentang politik dan memang secara adat kepatutan bisa disebut sangat tidak beradab.
Dalam konferensi persnya SBY sampai beberapa kali mengucapkan bahwa jangan membawa- bawa pilihan politik dalam suasana duka, sudah jelas maksud SBY bahwa apapun pilihan Ibu Ani almarhum tidak perlu dibicarakan lagi, dan sungguh tidak elok atau kasarnya bisa dibilang tidak beradab. Ini petikan pernyataan SBY
"Ini hari yang penuh ujian bagi saya, ibu Ani jangan dikaitkan dengan politik, please saya mohon statment pak Prabowo milih apa-milih apa itu tidak elok untuk disampaikan, saya mohon itu saja, tolong mengerti perasaan kami yang berduka, ibu Ani yang baru saja berpulang beliau tidak ingin dikaitkan dengan politik apapun," kata SBY soal pernyataan Prabowo Subianto terkait sikap politik Ani Yudhoyono.
Ya memang sodara tidak bisa seseorang itu membuat pencitraan terus menerus suatu saat sifat aslinya akan muncul. Bak permata walaupun tersembunyi dalam lumpur sinarnya akan terlihat, demikian juga walaupun diasah berkali- kali batu tetaplah batu tidak bisa menjadi permata. Jika kita bandingkan apa yang Jokowi lakukan dengan apa yang Prabowo lakukan terlihat jelas bahwa Jokowi adalah seorang negarawan sejati, yang dididik dengan ada dan tata krama Jawa yang kuat, walaupun berbeda pilihan politik dan sudah jelas- jelas bahwa SBY dan partainya bukan bagian dari koalisinya, tetapi Jokowi tidak mempermasalahkannya, karena memang dukacita tidak mengenal pilihan politik. Sama seperti proses Pilkada di DKI dimana kubu Anies- Sandi menggunakan ayat dan mayat untuk menakut- nakuti pendukungnya, rupanya Prabowo pun dengan licik menggunakan situasi dukacita ini sebagai alat politik.
SBY seorang negarawan yang bijaksana, walaupun kadang baper yah namanya juga manusia siapa sih yang gak pernah baper, beliau bisa menilai siapa yang layak disebut negarawan, jelaslah Jokowi lebih layak disebut seorang negarawan.
Lihatlat saat kunjungan Jokowi ada kursi yang telah disediakan untuk beliau tetapi beliau lebih memilih untuk bersimpuh dilantai, beliau orang nomor satu dinegeri ini tapi beliau bersedia untuk bersimpuh untuk menghormati yang lebih tua dari beliau, Prabowo mana mwngerti akan hal ini. Mungkin saja pendidikan secara barat yang dialaminya sejak kecil membuatnya tidak mengerti tatakrama budaya Jawa.
SBY sudah pasti kenal prabowo lama, dia pasti kenal luar dalam siapa itu Prabowo, saat pemecatan Prabowo SBY juga bagian dari para Jendral yang menandatangi pemecatan Prabowo. Lalu kenapa SBY dan partainya memilih berkoalisi dengan Prabowo yang didukung partai yang condong mendukung kilafah? Bisa jadi faktor PKS itulah yang membuat SBY berkoalisi dengan Prabowo- Sandi. Pilihan yang membuatnya kecewa berkali- kali dan malu berkali- kali. Yakinlah SBY malu saat Prabowo sujud syukur berkali- kali , yakinlah SBY malu saat Prabowo berorasi didepan masa kaum radikal bayaran , SBY juga pasti malu saat Prabowo memakai politik identitas, pakai ijtima ulama, padahal ulamanya tidak jelas, nah yang terakhir SBY selain malu juga kesal saat Prabowo mengungkapkan pilihan almarhum Ibu Ani disaat suasana duka cita. Gerakan tubuh SBY saat konferensi disaat Prabowo mengucapkan hal itu terlihat SBY kesal dan menahan amarahnya. Ya begitulah pak SBY, memang Prabowo - Sandi pandai sekali mengaduk- aduk emosi pendukungnya, sampai- sampai banyak yang masuk penjara.
Ya sudahlah pak SBY sekarang saatnya bapak melepas dukungan dari Prabowo-Sandi ke Jokowi- Amin, yang lebih beradab, bijak dan santun,Jokowi Amin tidak membawa identitas dalam politiknya, mereka terus kerja dan kerja untuk negeri ini yang sudah jauh tertinggal dari negara tetangga. Saatnya SBY dan partainya bergabung dengan koalisi orang baik. Selamat jalan Ibu Ani jasamubtak akan terlupakan.
#JokowiAminIndonesiaMaju
COMMENTS