Presiden Gus Dur di masa lalu sudah mencium gelagat tak beres dalam diri si Sofyan Yacob ini. Karena itu Pak Gus Dur langsung memerintahkan pendisiplinan terhadap Sofyan yang kini terjerat dalam kasus yang kurang lebih mirip.
Presiden Gus Dur di masa lalu sudah mencium gelagat tak beres dalam diri si Sofyan Yacob ini. Karena itu Pak Gus Dur langsung memerintahkan pendisiplinan terhadap Sofyan yang kini terjerat dalam kasus yang kurang lebih mirip.
Pembangkangan Sofjan Yacob sudah terendus keras oleh Gus Dur yang sudah melihat aksi nekat dan indisipliner yang terang-terangan dilakukan oleh Sofjan Yacob pada masanya. Karena itu Gus Dur semasa menjabat jadi presiden pernah mengeluarkan tindakan yang termasuk berani pada masanya.
Jadi kalau saat ini ada keterlibatan makar oleh Sofjan Yacob, sudah tak perlu heran lagi. Memang sudah bermasalah sejak dulu dan terkuak dirinya sudah kesandung masalah serius di era Presiden Jokowi saat ini.
Terkuak, Eks Kapolda Metro Jaya Irjen (Purn) Sofyan Jacob ternyata ikut-ikutan mantan purnawiran TNI lainnya untuk merongrong Pemerintah. Sofjan Yacob diduga ikut melakukan aksi makar dan kini jadi tersangka dalam kasus tersebut.
Terkait status Sofyan ini, polisi membenarkan bahwa Sofyan sudah jadi tersangka. Purnawirawan polisi pro-Prabowo itu dipanggil hari ini sebagai tersangka.
"Ya betul hari ini ada pemanggilan Pak Sofyan Jacob sebagai tersangka di Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Senin (10/6/2019).
Jacob diduga menyebarkan seruan makar melalui sebuah video.
"Ucapan, ada yang ucapan berupa video ada juga di sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Semasa kampanye si Sofjan yacob getol mengampanyekan Prabow0 Sandi. Dia juga menyatakan bahwa aksi 22 Mei itu bukan aksi makar. Nah, kok malah ikut menghasut atau ada ucapan yang dipakai polisi untuk menjeratnya? Berarti ada ucapan-ucapan tertentu yang sudah mengandung seruan makar nih.
Apakah ini videonya? Dia mengaku dia ingin berjuang untuk kemenangan Prabowo-Sandi agar ada perubahan. Dia mengklaim bahwa ini kebebasan berpendapat dan dijamin undang-undang. Dia sendiri menyerukan demo damai, super damai dan simpatik katanya. Di videonya ada latar si Lieus dan Pigai ikut menyaksikannya.
Di menit 3:57 dia menyatakan"Kita tak mau dipimpin Presiden Curang". Dai menyatakan akan tampil ikut demo. Dai mengklaim sudha mempertaruhkan umurnya itu. Kok giliran diminta pertanggungjawabkan, kok sakit?
Karena itu bravo jika Kepolisian sudah menetapkan Sofyan Yacob sebagai tersangka dan kita menantikan hasil pemeriksaannya yang masih tertunda. Dalang aksi makar saat ini belum terungkap. Dengan penangkapan ini mudah-mudahan sang dalang akan segera ketahuan.
Sementara itu, kuasa hukum Sofyan, Ahmad Yani, menyebut pemeriksaan Sofyan ditunda karena kliennya sedang sakit. Apa karena takut ketahuan atau bagaimana ini? Kok seperti biasa pelanggar hukum di negeri ini kompakan sakit kalau sudah ditetapkan jadi tersangka.
Jejak digital menunjukkan dua masalah serius yang dilakukan oleh Pak Sofjan Yacob.
Pertama, pada tahun 2001 dia melakukan pelanggaran serius yaitu tindakan insubordinasi atau pemberontakan terhadap perintah atasan. Sikapnya itu langsung mendapatkan perhatian tegas dari Presiden Gus Dur.
Kala itu Presiden Abdurrahman Wahid memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Agum Gumelar dan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Chaeruddin Ismail untuk mengambil tindakan hukum terhadap Inspektur Jenderal Sofjan Jacoeb yang waktu itu menjabat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Langkah yang diambil itu adalah untuk untuk menegakkan disiplin. Pernyataan itu diungkapkan Juru Bicara Kepresidenan Yahya Cholil Staquf dalam jumpa pers di Bina Graha Jakarta, Kamis (12/7).
Media mencatat bagaimana dia tetap menyangkal tuduhan itu. Dalam wawancara telepon dengan Rosianna Silalahi, Sofjan menegaskan, tidak pernah membangkang terhadap Presiden Wahid. "Tunjukan dimana subordinasi itu," kata mantan Kapolda Sulawesi Selatan itu.
Kedua, pada tahun 2011, Sofyan pernah terjerat kasus pengancaman dengan kekerasan. Dia dilaporkan lantaran mengancam petugas satpam Perum Taman Resort Mediterania, Jakarta Utara, bernama Sugeng Joko Sabiran. Satpam itu melarang tamunya Sofjan untuk masuk ke dalam gedung olahraga di dalam kompleks. Dia berang dan langsung main umbar pistol ala koboi.
Aksi koboinya itu disaksikan satpam. Sugeng Joko Sabiran, mengaku melihat Sofyang mengumbar empat tembakan pada 3 Agustus 2011 lalu. Kejadian ini disaksikan banyak warga, dan sebagai barang bukti, warga sudah menyimpan tiga selongsong peluru kaliber 7,65 mm yang keluar dari pistol Sofyan.
Pada waktu itu Sofyan Jacob mengaku kasusnya sarat dengan rekayasa. Sofyan mengaku tidak pernah membawa senjata api apalagi mengumbar tembakan.
Tahun 2019 eh berkasus lagi. Kini aksi pembangkangan sudah terendus oleh pihak Kepolisian. Sayangnya si Sofyan belum bisa diperiksa hari ini. Masih mencari cara untuk ngeles atau menghindarkan diri?
Polisi pasti sudah punya bukti-bukti keras. Kini dia harus mempertanggungjawabkannya di depan petugas Kepolisian. Mantul dan bravo Polri!
COMMENTS