Demokrat Bakal Tertibkan Forum Pendiri yang Minta SBY Turun
Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa pihaknya bakal menindaktegas forum pendiri Demokrat yang meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mundur dari ketua umum. Menurutnya, mereka tidak berhak mengevaluasi kinerja SBY.
"Istilahnya mereka ini hanya kelompok yang sedang caper saja. Tak perlu ditanggapi serius, nanti mekanisme partai akan berjalan untuk memproses mereka ini secara aturan," ujar Ferdinand melalui pesan singkat, Selasa (2/7).
Ferdinand menyebut Sahat Saragih cs hanya menggunakan nama forum pendiri Demokrat. Walau bagaimanapun, lanjutnya, pihak yang berhak melakukan evaluasi adalah DPD dan DPC berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
"Forum pendiri ini tidak ada dalam AD/ART partai," tutur Ferdinand.
"Mereka ini orang-orang tak punya hak suara untuk mengevaluasi kepemimpinan Ketua Umum Pak SBY," lanjutnya.
Ferdinand menyatakan Sahat tidak patut mengevaluasi kinerja SBY sebagai ketua umum. Dia yakin SBY tergolong berhasil mempertahankan eksistensi partai di sela menemani almarhum Ani Yudhoyono yang mengidap kanker darah selama kampanye pemilu 2019 lalu.
Ferdinand lantas menyinggung Sahat Saragih yang gagal meraih suara dalam pemilihan anggota DPR pada Pemilu 2019 lalu. Menurutnya, Sahat lebih baik evaluasi diri sendiri sebelum mengkritik kinerja pihak lain.
Ferdinand juga menyebut Sahat Saragih cs merupakan kelompok tak paham aturan. Mereka, lanjut Ferdinand, juga sedang memanfaatkan situasi untuk kembali meningkatkan ketenaran.
"Mereka lupa bahwa bahwa mereka bukan siapa-siapa dan tidak punya hak suara," kata Ferdinand.
Sebelumnya, anggota Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat seperti Hengky Luntungan dan Sahat Saragih mendesak SBY mundur dari jabatan ketua umum. Menurut mereka, SBY gagal menjalankan tugasnya sebagai pucuk pimpinan partai.
"SBY gagal selama menjadi ketua umum dalam dua periode pemilu, yaitu tahun 2014 dan 2019," tutur salah seorang pendiri Demokrat Hengky Luntungan di kAwasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (2/7).
Hengky mengungkit perolehan suara Demokrat di Pemilu 2009. Kala itu, Demokrat meraih 20,40 persen suara nasional.
Namun, turun menjadi 10,19 persen pada Pemilu 2014. Angka itu kembali turun pada pemilu 2019, yang mana Demokrat hanya mendapat 7,77 persen suara.
Hengky juga mengatakan SBY telah merusak tatanan partai dengan melanggar sejumlah ayat dalam AD/ART. Bahkan, lanjut Hengky, SBY pun tak segan memberikan jabatan kepada untuk anggota keluarganya.
Sumber: Cnnindonesia.com
COMMENTS