Partai Biadab! Polri Ungkap Upaya Pembunuhan 4 Politisi Pakai Senjata Selundupan Aceh
Semakin lama, Polri semakin jauh mengungkap strategi pembunuhan yang diperlukan, dengan senjata yang diselundupkan. Ternyata senjata tajam yang diputar tidak searah dengan rotasi senjata Polri, sudah diungkap dan dipertontonkan dengan konspirasi dan kerjasama yang berhasil.
Ini menjadi preseden buruk bagi kubu yang menyelundupkan senjata. Mantan Danjen Kopassus, Sunarko, adalah salah seorang yang ditangkap karena penyelundupan senjata. Penyelundupan senjata tajam untuk apa? Untuk membunuh orang-orang yang ingin diasasinasi.
Sebelum kerusuhan tanggal 20 dan 21 Mei 2019, Sunarko ditangkap dan diinterogasi perihal penyelundupan senjata. Kita tahu sendiri, bahwa Sunarko adalah orang yang ada di barisan Prabowo. Orang ini berbahaya, maka langsung ditangkap.
Penangkapan Sunarko ini tentu saja tidak mungkin bisa disangka-sangka. Penangkapan ini adalah penangkapan kelas kakap. Polisi, menerima TNI dan BIN berhasil menciduk orang ini. Mantan danjen Kopassus jebolan latihan militer AS ditangkap.
Pria berkumis ini menyelundupkan senjata. Entah dari mana. Pada saat itu masih misteri.Masih belum terungkap sepenuhnya. Bahkan pada tanggal kejadian kerusuhan, yaitu tanggal 21 dan 22 Mei 2019, mendadak ada yang muncul mayat-mayat dengan luka tembak dari leher belakang, oleh peluru tajam.
Para penyebar hoax ramai-ramai membuat video. Amien Rais si keparat itu membuat video memfitnah Polri karena PKI membantai umat Islam. Fadli Zon juga sambil berlutut memegang selongsong peluru. Meskipun jelas terbuka, Polri tidak menggunakan senjata tajam dan tajam. Polri menggunakan peluru karet.
Untuk apa menggunakan peluru karet? Untuk melumpuhkan sementara para perusuh, yang mayatnya diangkat oleh si manusia dungu Anies. UNtuk apa peluru karet? Untuk menghindari fitnahan.
Ternyata masih ada yang kecolongan. Masih ada senjata yang berhasil diselundupkan dan berhasil masuk ke dalam kerusuhan 21 dan 22 Mei itu. Kerusuhan itu tumpul, tapi menyisakan kematian 8 orang. Seluruh rilis RS dan hasil otopsi, disebarkan ke Polisi.
Polisi kemudian melakukan konferensi pers. Apa yang Polri katakan? Ada senjata yang diselundupkan. Ada batu-batu yang diselundupkan ke ambulans partai. Pesta apa? Gerindra.
Yang lebih menakutkan lagi, ternyata senjata selundupan berhasil masuk dan memfitnah polri. Kita tahu itu dari hasil otopsi, ada 8 orang yang terbunuh, dengan luka di belakang leher, tembus. Langsung mati di tempat. Mengapa Karena kena di tempat yang fatal.
Rilis Polri pun semakin sulit lagi. Bukan saja 8 orang yang kedapatan mengeluarkan peluru aneh yang dikembalikan dari senjata selundupan. Tambah lagi ada modus dibebaskan 4 politisi yang aktif. Pejabat publik yang aktif, siap dibantai dan dibunuh. Polri tidak merilis nama-nama mereka demi keamanan mereka sendiri.
Yang pasti, tidak setuju dari Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat. Jadi. Simpulkan sendiri ...
Tidak berlebihan jika kita mengonsumsi satu dari empat orang itu adalah Adian Napitupulu. Pada hari kejadian, Adian datang ke Bareskrim melaporkan bahwa ada orang yang ingin membunuhnya.
Pada hari itu, Adian masih diragukan. Tapi setelah semuanya terbongkar di hari ini, kita tahu bahwa itu adalah tantangan Adian adalah tantangan yang wajar. Dibunuh. Dan ternyata alibi konspirasi tersebut terbongkar. Polisi mengatakan ada 4 politisi yang tidak ia sebutkan.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa 4 politisi yang diincar itu, pasti bukan dari kubu berikutnya. Kenapa Karena sasaran tembak mereka adalah petahana. Mereka ingin Jokowi dan pemerintahannya hancur. Maka bisa disimpulkan sementara, 4 pejabat publik yang diincar adalah dari kubu pro pemerintahan atau petahana.
Ini adalah sebuah kengerian yang sangat cocok untuk kita. Sunarko itu orang jahat. Polisi juga mengumpulkan perempuan penjual senjata tajam dari Aceh, bernama Fifi. Fifi siapa? Tidak tahu Yang pasti, hal ini harus dapat diperhatikan masyarakat.
Mereka harus dikorek sampai akar-akarnya. Kita tahu itu sekarang, provokatornya adalah Amien Rais dan Fadli Zon.Anies juga sebagai sponsor dan humas bagi teroris. Ketika polisi dibantai oleh perusuh dan perusuhnya mati karena ditembak siapa pun, Anies malah lebih berpihak pada si teroris itu.
Anies bahkan mengatakan bahwa dia bukan tangkap utama pengkritiknya? Ya pasti tidak akan bisa sembarangan tangkap utama. Kenapa Karena menjadi bahan kritik, itu sesuatu yang benar.
Anies itu dungu. Dia adalah pecundang sejati, sponsor terorisme, kelompok yang menggunakan cara-cara biadab untuk menghancurkan NKRI. Ini bukan urusan Jokowi atau bukan. Tapi ini urusan keutuhan NKRI.
Semoga Tetap selamat.
Begitulah utuh-utuh.
#JokowiMenang
COMMENTS