Gusti ora sare, AR ini benar-benar harus diproses hukum. Dia sudah ketakutan dengan video yang isinya memfitnah Tito Karnavian dan mengatakan Polri berbau PKI. Penangkapannya sudah digariskan oleh langit. Harga diri orang ini sudah seperti sampah.
Gusti ora sare, AR ini benar-benar harus diproses hukum. Dia sudah ketakutan dengan video yang isinya memfitnah Tito Karnavian dan mengatakan Polri berbau PKI. Penangkapannya sudah digariskan oleh langit. Harga diri orang ini sudah seperti sampah.
Orang ini sudah dinubuatkan Ahok, sebagai penerima karma. Orang ini sudah bertindak kelewatan. Sebenarnya polisi memanggil orang ini bukan terkait “people power” yang ia bacotkan dengan Eggi Sudjana. Sebenarnya bukan itu. Tapi dia akan dijadikan tersangka, karena sudah menjadi dalang aksi rusuh itu.
Dia akan menjadi manusia yang tidak pernah bisa bangkit lagi. Setelah dinubuatkan Gus Dur, bahwa ia akan menjadi gelandangan politik untuk sisa hidupnya, dia juga dinubuatkan Ahok menjadi sosok yang akan dikerjain selamanya oleh langit.
AR, datang ke polda membawa buku Jokowi People Power, memangnya bisa lari dari masalah? Tidak akan bisa. AR tidak pernah bisa lari dari penetapan tersangka, hanya karena Jokowi menggunakan istilah people power.
Makna dan tujuannya people power sungguh berbeda jauh. Tidak bisa disamakan antara Jokowi, dan si Sengkuni itu. Makna dan tujuan dari people power Jokowi sungguh berbeda. People power Jokowi adalah untuk membangun bersama.
Untuk mengerjakan pembangunan dan revolusi mental bersama-sama. Joko Widodo is the people power himself. Dia adalah kekuatan dari rakyat itu sendiri. Joko Widodo adalah sosok yang menggerakkan rakyat dengan kebaikan.
Kekuatan rakyat diejawantahkan dalam buku Joko Widodo, untuk kemaslahatan banyak orang. Dirinya pada hakikatnya adalah orang yang menjadi simbol kekuatan rakyat. Dia membangun bangsa ini dengan luar biasa. Dan dia membuktikan banyak hal dengan pembangunan yang berkesinambungan.
Selama satu periodenya di tahun 2014-2019, Jokowi membangun bangsa ini. Menyatakan the people power yang benar-benar luar biasa. Jokowi membangun Indonesia dengan people power. Kekuatan massa, rakyat Indonesia diperlihatkan dengan sangat amat jelas.
Kekuatan rakyat membangun bangsa, dijalankan di dalam pemerintahan Joko Widodo. Jokowi tidak bergerak sendiri. Dia sebagai panglima tertinggi NKRI dan pemimpin nomor satu di Indonesia, bekerja dan membangun dengan kedaulatan rakuat.
Lantas bagaimana dengan AR? Pecundang dan gelandangan politik ini sudah tidak punya hari depan. Dia sudah dinobatkan sebagai gelandangan politik seumur hidupnya oleh Gus Dur. Dan juga sudah dinobatkan akan kena karma oleh Basuki Tjahaja Purnama.
AR si tukang fitnah dan tukang provokasi, menyiram bensin ke api yang membara, adalah tindakan seorang gelandangan. Orang ini pasti jadi tersangka. Tidak perlu kita pikirkan terlalu jauh lagi. Tidak perlu kita berspekulasi lagi.
Kalau polisi punya nyali, sebenarnya si manusia mantan ketua umum PAN dan ormas agama itu, mudah sekali ditersangkakan. Penetapan tersangka si Gelandangan AR ini seharusnya dilakukan hari ini. Dengan sangat mudah. Tidak ada istilah kriminalisasi.
Tidak perlu pakai kriminalisasi ulama. Dia bukan ulama. Dia itu sampah masyarakat. Bukti-bukti ini sudah terlalu banyak. Memberatkan si pekok ini. AR sudah semakin tua semakin hancur. Dia pasti akan jadi tersangka.
Sengkuni politik. Orang ini pun juga sudah diruwat sebagai sengkuni politik di era ini. Kebenciannya sudah ada di ubun-ubun, polisi tinggal ciduk saja. Terlalu mudah untuk menciduk AR. Di hari tuanya, dia malah menjadi orang paling jahat di perpolitikan di Indonesia.
Tujuan kita jelas untuk membangun bangsa ini. Sedangkan si Sengkuni gelandangan politik ini, menjadikan Indonesia rusak dan terancam punah. Dengan video provokatifnya, dia sudah memfitnah Polri. Sudah memfitnah Tito Karnavian.
Sekarang, sudah waktunya AR si Sengkuni gelandangan politik ini terciduk. Sudah akan jadi tersangka. Penetapan tersangka orang ini, sudah menjadi sebuah hukum dan garis tangan dan sekaligus jalan hidup yang harus ia nikmati, dengan genderuwo.
Genderuwo ini juga pasti akan ditetapkan menjadi tersangka. Penetapan tersangka ini menjadi sebuah penetapan yang sudah digariskan.
Langit sudah menakdirkan. Orang ini sudah ditakdirkan menjadi tersangka, orang biadab yang paling jahat.
Selamat untuk si Sengkuni. Manusia ini dungu. Polisi harus berani menciduk orang ini.
Begitulah ciduk-ciduk.
#JokowiMenang #TangkapPRABOWO
