Sandiaga Uno Samakan Ucapan Selamat dengan Budaya Barat. Tepok Jidat!
Per 30 Juni 2019, resmi sudah bahwa Joko Widodo dan Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024, sesuai penetapan dari KPU pada Minggu sore tadi. Keputusan itu pun segera berlaku sejak diucapkan (diumumkan) secara resmi, meski Joko Widodo dan Ma'ruf Amin baru dilantik pada 20 Oktober 2019 hanti.
Namun yang menarik, tidak hanya Paslon dengan nomor urut 02 yang tidak terlihat pada acara penetapan itu, meski KPU mengaku mengundang kedua Paslon dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.
Mirisnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tak hanya sengaja absen pada acara penetapan itu, tetapi juga belum memberikan ucapan selamat kepada pemenang PilPres 2019. Padahal, meski tidak tertulis ... dalam sebuah kompetisi atau kontestasi semacam ini, bukti kebesaran hati dan jiwa dari paslon yang tidak menang adalah menerima kekalahan plus mengucapkan selamat kepada yang menang.
Lebih aneh lagi ketika Sandiaga Uno tampak berkelit saat ditanya wartawan mengenai ucapan selamat kepada pemenang PilPres. Herannya lagi ... Sandiaga Uno bahkan menyamakan ucapan selamat seperti budaya barat!!!
Perhatikan petikan ucapan Sandiaga Uno berikut ini:
Kami sudah menghormati putusan MK kemarin dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi bahwa kita menghormati prosesnya dan selamat-selamat itu kan kayak budaya Barat ya. Di dalam kontestasi kita, setiap kali ketemu kita cipika-cipiki, selama debat kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah. Kalau kita mau selamat, selamat apa? Selamat kerja, selamat menempuh hidup baru. Ini budaya-budaya yang bukan keindonesiaan menurut saya. (kata SU di JCC, Minggu 30 Juni 2019 dilansir dari Detik.com).
Entah apa lagi yang bisa direspons dari perkataan semacam ini. Sewaktu mendengar langsung berita dari TV One saat Sandiaga memberi pernyataan tadi ... saya sampai nyaris melompat dari kursi loh! Aneh bin ajaib pernyataan begini disampaikan oleh anak dari Ibunda Mien Uno yang terkenal itu! Tepok jidat bareng-bareng yuk!
Mungkin kekalahan kali ini begitu memukul jiwanya dengan telak, sehingga hatinya pun seakan sangat sukar hanya untuk mengucapkan selamat, meski secara tidak langsung. Apakah tanda-tanda seseorang terkena semacam "virus cap kampret" akan menjadi seperti ini? Bertanyalah pada rumput yang bergoyang!
Saya jadi merasa sangat perlu membandingkan ucapan selamat yang baru dua tahunan lalu diterima oleh Sandiaga Uno, saat dirinya memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 bersama Anies Baswedan. Saya ingat sore itu setelah hasil quick count keluar, AHOK-DJAROT dengan legowo mengucapkan selamat pada akhir pidatonya dengan kalimat:
Selamat untuk Pak Anies dan Pak Sandi, dan seluruh timses pendukung. Kita semua sama, kita ingin Jakarta baik, karena Jakarta rumah kita bersama. Terimakasih semua.
Ternyata Ahok memang sangat gentle sebagai pria dan seorang pemimpin. Orang ini (bersama Djarot) layak disebut sebagai negarawan sejati karena meski mengalami cobaan mahaberat selama Pilkada DKI Jakarta 2017 yang kita tahu semua bagaimana ceritanya ... mereka langsung mampu menata hati dan memberi ucapan selamat.
Berbeda dengan Sandiaga Uno yang terkesan lupa (atau lebih tepatnya: melupakan) momen bersejarah itu. Menunda ucapan selamat lebih dari 2 bulan (sejak quick-count keluar pasca coblosan sampai penetapan KPU keluar untuk pemenang PilPres 2019) sungguh menjadi tindakan yang (bagi saya) memalukan dan tidak pantas untuk dicontoh!
Mau diberi teladan apa generasi penerus di negeri ini kalau untuk kontestasi yang memakan waktu cukup lama (10 bulan) dengan model kampanye dan ucapan-ucapan provokatif yang sering dilancarkan kepada paslon Jokowi-Ma'ruf—meski akhirnya tetap kalah juga ... hahaha...—sungguh memalukan.
Bayangkan jika publk mengingat hal ini dan kelak "membalas" dengan tidak memberi ucapan selamat apa pun pada momen-momen penting dalam kehidupan Anda, Pak Sandiaga Uno! Lantas, ketika Anda bertanya ... mereka dengan kompak kasih jawaban: "KAN ITU BUDAYA BARAT, SEPERTI UCAPAN ANDA PADA 30 JUNI 2019 LALU!!" apa yang akan Anda lakukan ya?
Silakan menilai sendiri untuk merespons pernyataan Cawapres gagal ini. Rasanya orang ini tak layak untuk maju lagi dalam kontestasi PilPres sampai kapanpun!
Sumber: Seword.com
COMMENTS