Protes Mulai Berdatangan, Abdul Somad Akan Dipolisikan Terkait Video Tentang Salib
Penulis benar-benar kaget, di beberapa artikel ada yang membahas soal Ustadz yang satu ini. Sebuah video beredar di mana ada bahasan jin kafir di dalam salib. Saya benar-benar speechless dengan perkataan ini. Ini adalah sebuah ucapan yang sangat berani dan bisa mengundang protes massal terutama bagi umat Kristen.
Saya pikir tak butuh waktu lama ini menjadi viral, lalu berbuah protes dan kemudian dilaporkan ke polisi. Dan benar saja, Brigade Meo NTT melaporkan Ustadz Abdul Somad ke Polda NTT, terkait video tentang salib, jin dan patung.
Jemmy Ndeo, SH anggota Brigade Meo mengatakan, hari ini mereka akan melaporkan Ustadz Abdul Somad ke Polda NTT. "Apa yang dikatakan Ustadz Abdul Somad dalam videonya itu kami rasa sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen," kata Jemmy.
Menurut Jemmy, apa yang dikatakan Ustadz Abdul Somad dalam videonya itu sangat mencederai hati umat Kristen karenanya Ustadz Abdul Somad mesti mempertanggungjawabkan apa yang dikatakannya itu. Mereka sangat menyesalkan apa yang dikatakan Ustadz Abdul Somad dalam video itu.
Dan ingat ya, yang mereka laporkan adalah Ustadz Abdul Somad sebagai pribadi, tak ada kaitannya dengan Umat Muslim.
Akhir-akhir ini memang banyak orang yang katanya ulama, pemuka agama yang sekaligus sebagai penceramah, tapi ceramahnya berbau politik dan tidak sedikit yang melontarkan ujaran kebencian dengan menggunakan agama sebagai senjatanya. Tidak jarang, ada yang menghina kepercayaan lain.
Bagusnya memang orang-orang seperti ini ditindak tegas. Jangan mentang-mentang memakai pakaian agama, lantas bisa seenaknya mengeluarkan ucapan kontroversial, merasa paling benar dan ketika ditindak tegas akan teriak kriminalisasi agama.
Lihat apa yang terjadi di Malaysia baru-baru ini. Ulama kontroversial Zakir Naik bikin ulah dengan menyinggung soal etnis India dan Cina di sana, sehingga diprotes dan bahkan diancam deportasi karena dianggap sebagai ancaman kerukunan multi ras di sana.
Memang ucapan Abdul Somad tidak seekstrim ini, tapi dia telah menyinggung umat kristen dengan ucapan yang tak seharusnya diucapkan. Kalau pun mau kritik, harusnya tak perlu sampai sekasar ini.
Jujur, kita lebih respek dengan ulama lain yang tidak pernah menyinggung agama lain, yang ibaratnya tidak mengusik rumah tangga orang lain. Abdul Somad tak pernah mikir, gimana rasanya kalau agamanya diperlakukan seperti itu. Pasti marah dan ngamuk, kan? Contoh saja Ahok, baru nyentil sedikit saja, padahal apa yang dikatakan Ahok benar di lapangan, tapi didemo hingga berjilid-jilid, dengan teriakan yang kasar hingga bunuh, bakar, ganyang.
Hanya segini saja mereka sudah marah, kan? Bayangkan bagaimana perasaan umat agama lain jika dijelek-jelekkan seperti apa yang diucapkan Somad. Siapa yang tidak marah?
Intinya kita harus saling menghargai semua agama yang ada di NKRI ini, toleransi harus ada agar tercipta kedamaian antar umat beragama. Kalau main nge-gas seperti Abdul Somad apalagi yang macam Rizieq, Indonesia takkan tahan lama, di masa depan hanya tinggal nama doang.
Memang sekarang ini banyak sudah penceramah yang makin melenceng saat berceramah, apalagi kalau sudah menyerempet politik, makin ngeselin, dan bawa-bawa agama terus. Pemimpin harus seiman lah, dijanjikan surga lah, bahkan secara halus diancam, seperti yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta lalu. Harusnya mereka malu jika agama selalu dijadikan topeng untuk pembenaran atau agenda lain di baliknya. Terkesan munafik. Apalagi kalau agama tersebut dijadikan jualan untuk menarik simpati, menarik dukungan atau suara bahkan bertindak sesuka hati.
Saya agak tergelitik sekaligus lucu saat Abdul Somad bertemu dengan Prabowo saat masih masa pilpres dulu. Dia bercerita soal dirinya mencari cari ulama yang tidak masyhur, tidak populer, tapi mata batinnya bersih. Dia mengaku tidak bertanya soal pilihan kepada ulama tersebut dan membiarkan sang ulama membaca hatinya. Ulama yang tidak disebutkan namanya itu pun membisikkan nama Prabowo.
"Saya tidak mau tanya, saya biarkan dia baca hati saya, ngerti nggak dia, dan ketika datang, saya dekatkan ke telinga, apa kata dia, 'saya bermimpi lima kali ketemu dia', saya tanya siapa, kata dia 'Prabowo'. Kalau mimpi satu kali bisa jadi dari setan. Tapi lima kali dia mimpi ketemu Bapak, sinyal," kata Somad.
Somad lalu ke ulama lainnya. Ulama kedua itu juga menyebut nama Prabowo. Begitu juga dengan ulama ketiga yang ditemuinya.
Nyatanya Jokowi menang.
Intinya Abdul Somad harus minta maaf, secara dia dianggap ulama berpengaruh dan terkenal. Ucapannya bisa menimbulkan dampak besar.
Bagaimana menurut Anda?
COMMENTS