Sudah 74 tahun Indonesia merdeka. Negeri ini sudah seharunya menunjukkan kedewasaan dalam demokrasi. Jangan sampai karena ambisi politik segilintir orang lantas menyebabkan nyawa rakyat melayang sia-sia.
Sudah 74 tahun Indonesia merdeka. Negeri ini sudah seharunya menunjukkan kedewasaan dalam demokrasi. Jangan sampai karena ambisi politik segilintir orang lantas menyebabkan nyawa rakyat melayang sia-sia.
Saat Prabowo kalah dalam pilpres ini, dia tak mau mengakui itu seperti 5 tahun yang lalu. Menuduh-nuduh curang tanpa bukti dan merengek tak menerima hasil pilpres. Dia tak segan memprovokasi pendukungnya untuk menuntut KPU, menuntut pemerintah tapi dianya sendiri tak mau berdemo. Anehnya tak ada pendukung prabowo yang mengingatkannya untuk dewasa dalam berdemokrasi. Menerima kekalahan dan membantu pemerintah 5 tahun ke depan.
Pendukung setianya malah mendukung kebrutalan Prabowo cs yang entah apa tujuannya ingin menghancurkan NKRI. Kalau dengan demo dan kerusuhan mereka pikir dapat membuat Jokowi mundur, maka mereka salah besar!!! Ingat Jatim, Jateng, Bali, NTT dan Papua mayoritas memilih Jokowi. Kalau Prabowo naik menggantikan Jokowi kemungkinan mereka akan memaksakan untuk lepas dari Indonesia. Siapa yang mau dipimpin Prabowo cs yang brutal??
Dan mereka memang hobi memutarbalikkan fakta dan membuat opini demokrasi seenak udelnya. Tak menerima kekalahan berarti tak menerima demokrasi. Anehnya mereka malah demo turun ke jalan sampai berujung kerusuhan dengan mengatas namakan demokrasi. Hahahaha Lucu!!!
Belum lagi mulut-mulut penyulut api provokasi seperti Amien Rais, Kivlan Zei, Eggie, Lieus dan Prabowo sendiri. Pasti mereka mengatas namakan kebebasan demokrasi. Demokrasi mereka definisikan untuk kepentingan kelompoknya. Tapi, berseberangan dengan aturan pemerintah dan hajat hidup orang banyak. Saat Jakarta dibuat rusuh dan porak-poranda dengan menimbulkan banyak korban jiwa itu mereka namakan demokrasi??? Uedan!!!
Sudah terbaca jelas strategi adu domba mereka membenturkan aparat dengan sipil. Tujuannya menjatuhkan pemerintah dengan membakar emosi massa. Strategi nyontek kerusuhan 98 dan Venezuela. Tapi, mereka lupa kalau Tuhan masih bersama rakyat Indonesia. Tuhan masih memberkati pemerintah yang sah. Justru Prabowo cs yang telah kurang ajar pada Tuhan karena menodai bulan suci ramadhan dengan aksi brutalnya.
Saat ini ramai video hoax yang tujuannya menimbulkan kebencian terhadap aparat. Pendukung Prabowo cs memframing beberapa remaja korban kerusuhan 21 dan 22 Mei seolah-olah didzalimi. Tagar seperti:
#PrayForHarunRasyid
#PrayForReyhanFajari
#PrayForAdamNooryan
Ikutan trending di twitter untuk menarik simpati massa. Siapakah yang bersalah?
Saya katakan kalau Prabowo, Amien Rais dan kelompok merekalah yang paling bertanggung jawab atas jatuhnya korban. Bukannya jauh-jauh hari mereka memprovokasi gerakan people power karena tak terima kalah pilpres. Mereka rela menumbalkan rakyat bahkan pendukungnya sendiri untuk menimbulkan kebencian terhadap pemerintah.
Saya sendiri mencoba menahan diri untuk tak menuliskan kebusukan mereka di bulan suci ini. Tapi kalau fitnah dan hoax yang mereka hembuskan tidak dicounter alias diimbangi segera. Maka, banyak rakyat yang menjadi korban adu domba. Ujungnya membenci pemerintahan Jokowi beserta aparatnya. Ini berbahaya sekali.
Bukankah jauh hari kepolisian sudah mengumumkan jangan ada demo. Nanti bukan hanya teroris tapi ada penyelundupan senjata tajam saat aksi massa. Tolonglah pendukung fanatis 02 sekali-kali dengarkan kata pak polisi. Karena kalau kalian sudah jadi korban, mereka tak bertanggung jawab atas nyawa yang melayang.
Tujuan mereka hanya memframing mayat kalian sebagai korban aparat. Itu saja! Tak ada santunan untuk keluarga dan sebagainya. Jangan pernah berpikir mati melawan pemerintah yang sah itu sebagai mati syuhada. Kalian tertipu mereka saudara-saudara. Kalian mati sia-sia bahkan bisa jadi dilempar ke neraka karena bagian dari perusuh negara. Lah pemerintah kita baik-baik kok, ndak ada rakyat yang didzalimi ndak ada pemaksaan kehendak. Cuma gara-gara kubu sebelah kalah pemilu jadilah pemerintah ini dicap rezim keji dan sebagainya.
Jadi, sadarlah wahai saudaraku! Jangan kau mati sia-sia demi Prabowo. Yang bahkan dia sendiripun hanya manas-manasi dari belakang. Dia tak ikut demo apalagi aksi anarkis. Suruh Prabowo jihad mati syahid dulu kalau memang dia orang yang benar!!
Remaja yang jadi penerus bangsa harus mati sia-sia karena kebodohan mereka. Mereka terhasut janji surga yang mana itu fantasi semata. Ketika tubuh sudah menjadi mayat dan aparat disalahkan. Maka kekacauan ini menjadi beban dosa remaja itu juga di akhirat kelak. Saya hanya bisa mendoakan semoga Tuhan meringankan siksanya karena ketidak tahuan kalian.
COMMENTS