Ketua Progres 98, Faizal Assegaf membuat lima buah kicuan yang menyudutkan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ketua Progres 98, Faizal Assegaf membuat lima buah kicuan yang menyudutkan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Tak hanya itu, dia juga menyinggung PKS dan ormas yang telah dibubarkan pemerintah yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Faizal menuding Anies jika sejak memimpin Jakarta, banyak demo kaum radikalis HTI dan PKS berkedok agama. Selain itu, dikicauannya yang lain menuding jika Bambang Widjojanto merupakan staf abal-abal di TGUPP Gubernur DKI.
Berikut ini lima kicauan Faizal Assegaf yang menyudutkan Anies Baswedan yang ditulisnya di akun Twitter @faizalassegaf.
"Setelah dipimpin @aniesbaswedan, JKT makin marak demo2 kaum radikalis HTI & PKS berkedok agama. Dua elemen busuk tsb, terlihat sbg mitra strategis Anies utk bikin Ibukota Negara mirip jahiliyah gurun pasir. Tak heran bila Anies tdk peduli warga JKT hidup nyaman & damai!"
"Seharusnya @aniesbaswedan tegaskan pd publik bhw watak arab jahiliyah sangat dikutuk Tuhan & ditolak seluruh umat manusia. Jd jgn dipraktekkan di NKRI. Salah satu ciri kebiadaban arab jahiliyah adalah sifat dengki, sehingga selalu ngotot paling benar & menolak keberagaman!"
"Setidaknya @aniesbaswedan wajib pasang spanduk besar di pintu kantor DKI JKT, yg isinya menegaskan: "NKRI tolak watak Arab Jahiliyah yg dipraktekkan HTI & PKS dgn berkedok agama utk tujuan dirikan negara Khilafah". Ingat, kantor Gub DKI harus steril dr ideologi radikalis."
"Selain tabiat busuk Arab Jahiliyah, @aniesbaswedan pun hanya sibuk melayani Bambang Widjojanto sbg staf abal2 di TGUPP Gub DKI. Hasilnya BW terkesan berlakon & berdandan mirip "kambing gurun" yg kelaparan melahap fulus APBD tanpa memberi kontribusi konkret pd warga JKT."
05."Jadi sekali lg saya tegaskan, bung @aniesbaswedan jgn pernah bermimpi jd Wapres apalgi Presiden 2024. Saya salah satu WNI keturunan Arab akn melawan ambisi fiksi tsb.
Sbb sinisme di ekor matamu tersimpan dendam & syahwat politik HTI & PKS! Realitas Kebhinekaan menolakmu!," cuit Faizal kepada Anies Baswedan.
Saya pribadi sangat setuju dengan cutian bung Faizal karena sesuai fakta di lapangan. Nyatanya Anies memang tak becus mengurus kota Jakarta. Malah mau menggerakkan massa masuk untuk berdemo ria lewat penghentian operasi yustisi.
Saat disinggung buruknya kualitas udara kota Jakarta, Abies berkilah lebih dari 17ribu kendaraan bermotor memadati Jakarta. Anehnya dia malah mendorong warga luar kota untuk mengadu nasib ke Jakarta dengan embel-embel keadilan sosial. Apa tidak tambah buruk polusi udara di sana.
Saat ini juga ramai diperbincangkan kualitas waduk pluit yang jauh sekali dibanding jaman Ahok. Tak terawat, lumpur dan sampah kelihatan dari atas. Sama seperti nasib ibukota ditangan Anies yang kian hari semakin tak terurus. Menyisahkan sampah, preman dan khutbah arab jahiliyah.
Memang tak bisa dipungkiri kalau kemenangannya di DKI berkat demo berjilid kaum onta jahiliyah seperti HTI dan PKS. Secaea militan mereka mencuci otak warga Jakarta agar memilih pemimpin seiman entah baik atu buruk. Jakarta tak ada kemajuan malah semakin terbelakang yang penting menurut mereka seiman.
Di bawah Anies kaum radikal kian membabi buta menyerang pemerintah. Mereka merasa aman karena dilindungi Anies. Orang yang menduduki kursi DKI 1 berkat jasa mereka mengkafir-kafirkan Ahok. Mereka lupa kalau memilih pemimpin harus menguasai apa yang dipimpin. Tidak serta merta mengenai keimanan saja. Dan kini para pendukung Aniea mulai belepotan sana sini untuk memback up kesalaham junjungannya.
Sama seperti Faizal Assegaf yang kini dilaporkan ke polisi karena menyerang Anies. Saya sendiri kerap mendapat teror bertubi-tubi dari pendukung fanatisnya karena mengkritik kebijakan Anies. Dia yang membuka pintu dan memberi jalan kerusuhan 21 22 mei lewat pengobatan gratis dan pembiaran kerusuhan karena sesuai sop dan prosedur katanya.
Saya sendiri sebenarnya merasa kasihan dengan pendukung Aniea yang harus mencari-cari pwmbenaran atas tingkah aneh dan jahilnya Anies. Saat kerusuhan pecah dia bak petugas medis mengumumkan jumlah kematian dan setelahnya berubah jadi pasukan orange membersihkan jalan. Adapula cerita kalau saat kerusuhan Anies berbicara denga air dengan meninjau bendunga karena itulah sumber inspirasinya. Malang benar nasib pendukungnya. Harus menafsirkan keanehan dan keganjalan sikap Anies menjadi cerita-cerita menarik.
Kalau kalian lelah membentengi Gubernur kalian yang tingkahnya kekanakan seperi Prabowo, saya saran mending rehatlah. Berfikirlah kembali dengan jernih siapa orang yang kalian puja-puja itu. Apa sumbangsihnya terhadap kota maupun negara. Jangan karena kebencian terhadap Jokowi, isu PKI dan Cinaisasi lantas menjadikan mata hati tertutup dan mendukung orang dungu untuk memimpin negeri.
COMMENTS