Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) melaporkan akun Facebook bernama Rocky Gerung pada 31 Mei 2019. Pelaporan itu diduga terkait penyebaran hoaks dan ujaran kebencian terhadap Jokowi dan tentang Pemilu 2019, seperti berikut:
Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) melaporkan akun Facebook bernama Rocky Gerung pada 31 Mei 2019. Pelaporan itu diduga terkait penyebaran hoaks dan ujaran kebencian terhadap Jokowi dan tentang Pemilu 2019, seperti berikut:
#BAHAYA BESAR MENUNGGU INDONESIA!!
Mata dunia kini tertuju ke Indonesia. Jokowi yang haus kekuasaan memaksa KPU dan BAWASLU agar bekerja cepat mempolitisir perolehan suara dilapangan agar sesuai dg presentase QC yg 2 mingguan ini tetap dipaksakan tayang di tipi.
Indonesia membara. Pendukung Prabowo sdh kantongi C1 asli dan menjelaskan Prabowo menang 62% atas Jokowi.
Namun bukan Jokowi namanya kalo bukan Culas, Licik dan Rakus. Berbekal kemenangan palsunya 2014 lalu ia tengah berusaha segala cara melemahkan semangat juang pendukung Prabowo dan agar mengakui kekalahan Prabowo meski secara Real Count Prabowo menang telak di 30 Provinsi.
Baru sekarang terjadi, Jokowi yang hanya menang di 4 provinsi memaksa semua elemen bangsa ntk mengakui kemenangannya padahal rakyat menyaksikan Prabowo unggul di 75% provinsi. Sesungguhnya sikap tak terpuji.
Belum diketahui siapa di balik akun tersebut. Apakah Rocky Gerung yang sering mendesah kalau sedang berbicara, Apakah ada orang lain yang mengatasnamakan dirinya atau ada Rocky Gerung yang sama dungunya, belum diketahui secara pasti.
Menurut halaman Facebook bernama Rocky Gerung dengan link akun: https://www.facebook.com/ProfRockyGerung/, postingan berbau hoaks tersebut bukanlah postingan Rocky Gerung melainkan akun kloningan yang membuat foto profil sama dengan foto profil halaman tersebut. Klarifikasinya seperti berikut:
Memang di media social Facebook, mengkloning halaman (page) seperti itu mudah saja dilakukan. Ya bisa saja memang ada orang yang iseng mau diakui sama dungunya dengan Rocky Gerung. Pun kalau dicari di Facebook, akun atau halaman bernama Rocky Gerung dapat ditemukan beberapa. Yang mana yang asli? Kemungkinan besar akunya adalah https://www.facebook.com/rocky.gerung.7739 dan halamannya adalah https://www.facebook.com/ProfRockyGerung/. Akun dan halaman tersebut cukup nyambung dengan kedunguan yang sama dengan yang ada di akun Twitternya.
Pelapor akun bernama Rocky Gerung juga tidak memberitahukan link akun yang dimaksud ke publik. Mungkin sudah ada dalam alat bukti pelaporan yang sudah diserahkan ke kepolisian beserta dengan print out postingan itu.
Kita anggaplah akun tersebut adalah kloningan. Kita anggaplah Rocky memang tidak menyebar hoaks. Tetapi ada yang aneh dengan postingan Gerung di akun Twitternya. Silakan perhatikan:
Zaman ketika sipil menghalangi kebebasannya sendiri. Ajaib!
— Rocky Gerung (@rockygerung) May 31, 2019
Aspirasi politik itu bukan kejahatan. Tapi agen-agen masyarakat sipil justru aktif menjadikannya delik. Dungu, Ndro.
*udah siang
— Rocky Gerung (@rockygerung) May 31, 2019
Sepertinya Rocky kepanasan juga mengetahui tindakan relawan Jokowi yang melaporkan penyebar-penyebar hoaks dan kebencian di media sosial. Kalau Anda perhatikan dan pahami cuitannya, dia bukan mengkritik politisi kali ini, melainkan mengkritik sipil (non-pejabat pemerintah atau politisi) yang gemar melaporkan akhir-akhir ini. Kalau bukan berkaitan dengan pelaporan atas akun yang mengatasnamakan dirinya, lalu kenapa dia mencuitkan seperti itu?
Saya yakin ada kaitan antara cuitan itu dengan pelaporan terhadap yang mengaku sebagai dirinya. Sebab dia ini jarang sekali mengkritik secara umum menggunakan terminus sipil. Biasanya kalau bukan nyinyiri cebong, ya nyinyiri pemerintah terutama Jokowi. Kalau kebetulan kali ini nyinyir terhadap sesuatu yang jelas, ya berarti ada sesuatu.
Sepertinya dia agak ketakutan juga. Menurut kepolisian, laporan itu sudah diproses dan dipelajari. Itu artinya tidak lama lagi hasilnya akan keluar. Hanya ada dua pilihan, pelaporan tidak dilanjutkan atau yang punya nama dipanggil untuk dimintai keterangan. Maka untuk kesekian kalinya dia akan dipanggil kepolisian.
Dipanggil polisi ini bukan hanya soal klarifikasi lalu selesai. Mungkin saja memang bukan dia. Tetapi kalau sudah namanya dipanggil kepolisian untuk kesekian kalinya dalam kasus hoaks yang berbeda, ya lain ceritanya. Tidak ditahan sih, tetapi kesannya ke publik itu loh yang memalukan.
Tetapi begitulah nasibnya orang yang kebanyakan bacot dan gaya serta sering kali mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Maaf saja, kesombongan berbicara yang selalu dipertontonkan Gerung dan klaim dia sebagai orang yang paling berakal sehat dan orang lain dungu, suatu saat akan menimbulkan ‘dendam’.
Yang selama ini dia nyatakan sebagai dungu bisa jadi menantikan dia salah lalu melaporkan itu. Karena mereka itu tidak selamanya dapat membalas pernyataan Rocky dengan argumentasi seperti yang saya lakukan sekarang. Mereka hanya dapat membalas argumentasi yang ngawur dan hinaan Rocky dengan melaporkannya ke kepolisian. Walaupun itu terkesan sikap seperti itu menanti-nantikan tupai jatuh ketika memanjat.
Kalau bagi saya sendiri, Rocky tidak lebih dari sekedar manusia yang sedang mencari makan. Sesederhana itu! Toh dia menjilat ke mana-mana demi sesuap nasi. Kalau dia sebentar memuji SBY, sebentar lagi memuji Prabowo, dengan argumentasi yang sering kali kontroversial, semua itu demi sesuap nasi, demi perut sejengkal. Maklum dia sudah dipecat jadi dosen, kalau tidak salah.
Kalau Rocky tidak mengeluarkan pernyataan kontroversial, maka dia bukan siapa-siapa.
Salam dari rakyat jelata
COMMENTS